PURBALINGGA INFO, Maraknya hoax yang melanda Negeri Indonesia khususnya di media sosial (medsos) membuat Ikatan Pelajar Nahdatul Ulama (IPNU) dan Ikatan Pelajar Putri Nahdatul Ulama (IPPNU) Desa Karanaganyar, Kecamatan Karanganyar mengkampanyekan gerakan anti hoax. Kampanye tersebut diharapkan bisa membendung hoax yang bersedar di medsos khususnya dikalangan para pelajar.
Hal tersebut disampaikan oleh ketua IPNU Rofik pada saat kegiatan pertemuan rutin IPNU dan IPPNU Desa Karanganyar, Minggu (6/1). Pertemuan rutin tersebut dilaksanakan setipa bulan tepatnya setiap Ahad Manis yang tempat kegiatannya bergiliran setiap bulannya. Pertemuan kali ini diikuti oleh 24 pelajar putra dan putri.
“ Kami berharap teman-teman IPNU-IPPNU lebih jeli dalam memilih berita atau informasi yang ada, dan tidak mudah membagi berita yang sumbernya kurang valid. Dupak hoax menjadi tema dalam pertemuan kali ini,” kata Rofik disela-sela kegiatan pertemuan rutin.
IPNU-IPPNU Desa Karanganyar mempunyai slogan belajar, berjuang dan bertaqwa. Rofik mengatakan Belajar merupakan tugas utama sebagai seorang pelajar, yang mana belajar juga harus diimbangi dengan keimanan dan ketaqwaan. Sehingga diharapkan IPNU-IPPNU selain mempunyai kecerdasan intelektual juga mempunyai kecerdasan spiritual.
“ Kedapan kiita akan mengandengn instansi yang berkaitan seperti Dinkominfo Purbalingga untuk bisa menjadi narasumber terkait dengan gerakan melawan hoax, agar para pelajar bisa pelopor anti hoax,” katanya.
Sedangkan Kasi Informasi Komunikasi Publik pada Dinkominfo Purbalingga mengatakan Dinkominfo mengapresiasi kegiatan yang dilakukan oleh IPNU-IPPNU Desa Karanganyar. Dinkominfo sebagai institusi yang memberikan informasi yang baik merasa terbantu dengan kegiatan yang dilaksanakan oleh para teman-teman IPNU-IPPNU Karanganyar.
“ Semoga kegiatan tersebut terus berlanjut, dan Dinkominfo siap memberikan bantuan terkait dengan pamflet, stiker, narasumber dan materi, serta lainya,” katanya (PI-2).